Jumat, 13 Februari 2009

film "Perempuan Berkalung Sorban'' dibalik kontroversi dan kesuksesan


Setelah hampir sebulan penayangan nya di bioskop seluruh indonesia film PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN menuai kontroversi, jujur aja neh pertama kali saya menonton film ini di bioskop sungguh hati saya sangat terketuk dengan film ini yang sangat kaya akan pesan moral nya ini. apalagi sosok Khudori yang menjadi suami kedua Annisa sungguh sosok suami yang sangat religius, sabar dan tawakal yang membuat hati saya terketuk dan menginspirasi saya untuk bisa menjadi lelaki yang baik seperti Khudori.
Tidak hanya itu tokoh utama Annisa sungguh sososk perempuan yang sangat tegar, cerdas dengan pemikiran pemikiran nya, walau begitu banyak cobaan yang ia lalui namun Annisa mampu membuat perubahan yang lebih baik terhadap ketidakadilan.

DIBALIK KONTROVERSI

-MUI mengatakan ada beberapa adegan atau dialog didalam film ini yang dianggap menyimpang dan bertentangan terutama saat ayah Annisa yang melarang perempuan untuk naik kuda dan juga dialog "Islam melarang perempuan untuk keluar rumah tanpa muhrim nya" menurut MUI dialog/adegan inilah yang bertentangan dengan ajaran agama islam. para pengamat juga mengatakan ketika diakhir cerita saat Annisa melepaskan sorban nya saat ia sedang berkuda merupakan adegan yang sangat melecehkan .

-Lebih baik kita tidak melihat satu sisi saja dari cerita ini ada banyak sesungguh nya pesan moral yang ingin disanpaikan didalam cerita ini. Memang pesantren memberi pengajaran yang baik dengan metode metode nya Tapi banyak juga yang malah SEBALIK nya. dan sebaiknya kita tidak tertutup dengan ini semua...
-Justru adegan diakhir cerita ketika annisa melepaskan sorban nya saat ia sedang berkuda, membuat saya mengerti antara judul dan isi cerita. ya ini semua kan cuma pengibaratan seharusnya tidak perlu dipermasalahkan.
DIBALIK KESUKSESAN :

-Film perempuan berkalung sorban juga tak terlepas dari kesuksesan, baru beberapa minggu setelah peluncuran nya film ini mampu menyedot lehih dari 500.000 ribu penonton bioskop di seluruh indonesia. dan telah menarik simpati menteri negara pemberdayaan perempuan indonesia ibu Meutya Hatta yang juga ikut menonton film ini dan para aktifis lainya.

-Saya rasa hanya orang orang yang berpikiran "TERTUTUP" saja yang menganggap film ini mendiskriditkan dunia pesantren dan islam, jika kita berpikiran "TERBUKA'' maka kita bisa memahami sesungguh nya pesan moral ingin disampaikan dalam film ini.

By: Ezza vahlevi

1 komentar:

lola mengatakan...

i agree..